Buku ini mengajarkan kita bahwa di setiap bagian diri kita, ada satu kekuatan yang apabila kita dapat melatihnya, maka segala rintangan yang kita hadapi, akan dapat kita atasi. Disiplin diri untuk selalu berfikir positif dan tidak cepat menyerah adalah suatu hal yang dapat membuat sesuatu yang sebelumnya kita anggap tidak mungkin menjadi hal yang sangat mungkin terjadi.
Saat seseorang sadar akan potensi dirinya, ia akan sadar bahwa ia tidak akan dapat terkalahkan hanya karena ia pernah memiliki perasaan inferior. Buku ini mengajarkan kita agar jangan pernah percaya bahwa ada hal-hal yang tidak dapat kita kerjakan. Banyak hal-hal besar di dunia ini dicapai oleh orang-orang yang tidak tahu apa yang tidak dapat mereka kerjakan. Jadi mereka terus mengerjakannya sampai akhirnya hal tersulitpun dapat mereka atasi.
Banyak orang (mungkin sayapun termasuk di dalamnya) yang senang memainkan peran sebagai korban kehidupan, atau korban dari perlakuan orang lain yang menyebabkan dirinya tertimpa kemalangan dan patut dikasihani. Memang, jika kita menyampaikan kisah kemalangan yang terjadi pada diri kita, kita akan selalu menjadi pusat perhatian dan orang akan cenderung berlaku 'istimewa' terhadap kita. Apabila kita terlalu lama memainkan peran ini, mengharap orang lain melihat kita sebagai 'orang baik' yang dizhalimi, hal ini akan melumpuhkan diri kita dan kemampuan kita untuk menjadi diri kita yang sebenarnya.
Semua orang pernah berbuat kesalahan atau tertimpa musibah. Tapi bila kita selalu mengungkit kesalahan/musibah itu, mengeluhkan ini, menyesali itu, kita tidak akan bisa belajar dari kesalahan tadi. Tidak akan dapat keluar dari masa lalu. Tidak akan dapat melihat masa depan.
Buku ini mengajarkan kita untuk menjalani hidup ini seperti seorang artis/pemain teater atau opera broadway yang melakukan pertunjukan 'live', yang ditonton oleh sekian banyak orang. Kerjakanlah yang terbaik yang kita bisa pada saat kita berakting. Tapi setelah selesai, lupakanlah semuanya. Tidak perlu berfikir "kenapa saya tadi tidak melakukan hal begini, atau begitu?" atau "seharusnya tadi saya bisa lebih ini, lebih itu". Lupakanlah. Mengapa? Karena ribuan penonton itupun melakukan hal yang sama. Mengapa kita tidak? Kita tidak perlu memandang sesuatu hal 'terlalu penting' atau 'terlalu besar' sehingga dapat menghancurkan hidup kita.
Tantanglah diri kita untuk menjadi yang terbaik yang dapat kita capai. Menjadi manusia yang lebih besar daripada yang kita rasakan selama ini. Tantanglah diri kita untuk berjuang sekuat tenaga untuk mencapai tujuan kita. Kita pasti bisa kalau kita berfikir bahwa kita bisa.
0 komentar:
Posting Komentar